SAMPLE
Jumat, 13 September 2013
Silat PADJAJARAN CIMANDE
Pola dasar Cimande
Cimande pada mulanya menggunakan teknik perkelaian dengan jarak jauh, yaitu pesilat mengambil jarak jangkau selepas kaki, jarak ini dimungkinkan untuk dapat mudah menghindari serangan lawan. Jarak ini menjadi jarak dominan untuk serang balik.
Setiap pesilat dalam melakukan serangan harus memperhatikan sikap kaki atau kuda-kuda yang bertujuan untuk menjaga jarak lawan. Kuda-kuda pipih yang digunakan dapat dengan mudah dipindah-pindah, dan dapat diubah-ubah dalam kecepatan dan frekuensi tinggi. Karena dipastikan lawan akan memberikan serangan jarak dalam bentuk pukulan atau tendangan cepat dan tinggi, untuk mengatasinya maka diperlukan jurus agar pesilat dapat mengimbanginya.
Secara garis besar Comande dibagi dibagi dalam tatanan yaitu: Kelid Cimande, Pepedangan Cimande dan Tepak Selancar. Kelid dan Pepedangan merupakan jurus beladiri, sedangkan Tepak Selancar Jurus Seni (dengan iringan musik gendang pencak).
1. Jurus Kelid Cimande
Jurus ini adalah jurus inti yang bertujuan menangkis serangan lawan dengan berusaha merobohkannya. Kelid artinya menangkis serangan lawan sambil berusaha merobohkannya.
Jurus ini berjumlah 33 jurus yaitu:
1.tonjok bareng,
2.tonjok saubelah,
3.kelid selup,
4.timpah seubelah,
5.timpah serong ,
6.timpah duakali,
7.batekan,
8.teke tampa,
9.teke purilit
10.tewekan,
11.kedutan,
12.guaran,
13.kedut guar
14.kelid dibeulah
15.selup dibeulah,
16,kelid tonjok
17.selop tonjok
18.kelid tilu,
19.selup tilu
20.kelid lima
21.selup lima
22 peuncitan,
23.timpah bohong
24.serong panggul,
25.serong guwil,
26.serong guar,
27.singgul serong,
28.singgul sebelah,
29.sabet pedang,
30.beulit kacang,
31.beulit jalak pengkor
32.pakala alit
33.pakala gede
Jika diperhatikan jurus kelid ini nampaknya tertumpu pada ketangguhan tangan sebagai inti kekuatan, seperti:
Tonjok : bentuk tangan mengepal
Teke : menggunakan ruas jari tangan
Tewekan : bentuk tangan pipih menusuk
Kedutan : menggunakan telapak tangan
Guaran : menggunakan sisi tangan bagian luar aupun dalam
Singgulan : menggunakan pangkal tangan
Secara keseluruhan gerakan jurus kelid terlihat agak unik dari gerakan silat lainnya yang pada biasanya keuatan serangan bertumpu kepada kaki seperti silat Minangkabau.
Untuk melatihnya:
Biasanya dilakukan dengan duduk ditempat, sepasang duduk saling berhadapan salah satu kaki dilipat dan lainnya dilonjorkan kedepan demikian pula pasangannya dengan posisi sebaliknya. Pasangan itu melakukan serang bela dalam posisi duduk .
Tujuan latihan ini untuk melatih daya emajinasi seseorang untuk menentukan kuda-kuda yang tepat saat jurus-jurus tersebut dilakukan dengan posisi berdiri. Dengan dikuasainya gerakan tangan tentunya secara otumatis dapat dengan mudah menggunakan kuda-kuda dan serang bela.
2. Jurus pepedangan Cimande
Jurus ini bertumpu kesigapan kaki dan teknik serangan senjata golok. Dalam latihan digunakan senjata dari bambu sebagai pengganti senjata yang sesungguhnya.
Jurus pepedangan ini berjumlah 1 rangkaian jurus yaitu elakan sebeulah - selup kuriling - jagangan - tagongan - piceunan - balungbang- balumbang - sabeulah - opat likur - buang dua kali - selup kuriling langsung - selop bohong.
3. Jurus Tepak Selancar
Jurus ini hanya disajikan sebagai keindahan gerak karena jurus jurusnya memiliki unsur keindahan dan setiap penampilannya harus diiringi musik gendang pencak yang terdiri dari dua gendang besar(indung) dan dua gendang kecil(kulantir) yang berperan sebagai pengiring gerakan dan mengatur tempo lagu. Terompet sebagai melody lagu dan gong kecil (kempul) atau bende dalam penampilannya gerakan pencak selalu ditikberatkan dengan iringan gendang.
Pakem musik yang sudah baku ialah: tepak dua, tepak dungdung , paleredan, golempang dan tepak tilu.
Selasa, 20 Agustus 2013
Kisah Para Wali Indonesia "WALISONGO"
Dulu, ketika masih kanak-kanak, saya
mengenal cerita tokoh WALISONGO dari guru mengaji di kampung. Walisongo dikenal
sebagai 9 orang wali yang menyebarkan ajaran Islam di Jawa. Setelah membaca
beberapa buku sejarah Walisongo, ternyata apa yang saya ketahui tentang
Walisongo pada saat masih kanak-kanak itu sebenarnya bukanlah 9 orang Wali
kharismatik yang menyebarkan Islam di tanah Jawa, tetapi pengertian Walisongo
yang sebenarnya adalah Dewan Dakwah atau Dewan Mubaligh yang bernama Walisongo,
di dalamnya tergabung 9 para ulama kharismatik yang berdakwah di seluruh
pelosok pulau Jawa.
Untuk lebih mengenal Dewan Dakwah
Walisongo ini, saya sajikan sejarahnya yang terdapat dalam salah satu buku
Kisah Walisongo. Dan kali ini saya sajikan Kisah Walisongo yang ditulis oleh:
Abu Khalid, MA. Untuk kisah dan pengalaman masing-masing wali yang dikenal
masyarakat luas akan saya sajikan terpisah. Dalam kisah dan pengalaman
Walisongo yang ditulis oleh para sejarahwan itu melukiskan berbagai karomah
yang diberikan Allah swt kepada mereka. Bagi sebagian orang -jangankan karomah-
mukjizat yang diberikan Allah swt kepada Nabi-nabiNYA terkadang dianggap
sebagai cerita bohong belaka, walaupun telah jelas tertulis dalam kitab
suciNYA. Oleh karena itu, membaca kisah Walisongo dengan berbagai karomahnya
tentu bukan hal yang paling utama untuk diambil sebagai pelajaran. Menurut
hemat saya, mengenali semangat, upaya, keikhlasan, serta ketaatannya kepada Sang
Khalik dalam menyebarkan ajaranNYA itulah yang lebih penting untuk kita ketahui
dan teladani.
Seperti yang tertulis dalam buku Kisah
Walisongo tersebut, umumnya kita mengenal Walisongo hanyalah sembilan orang
yaitu: Syekh Maulana Malik Ibrahim, Sunan Ampel, Sunan Bonang, Sunan Giri,
Sunan Drajad, Sunan Kalijaga, Sunan Kudus, Sunan Muria, dan Sunan GunungJati
Seperti tersebut dalam Kitab Kanzul
Ulul Ibnul Bathuthah yang penulisnya dilanjutkan oleh Syekh Maulana Al
Maghrobi, Walisongo melakukan sidang tiga kali, yaitu:
Tahun 1404 M adalah sembilan wali.
Tahun 1436 M masuk tiga wali mengganti
yang wafat.
Tahun 1463 M masuk empat wali mengganti
yang wafat dan pergi.
Menurut KH Dachlan Abd. Qohar, pada
tahun 1466 M, Walisongo melakukan sidang lagi membahas berbagai hal.
Diantaranya adalah perkara Syekh Siti Jenar, meninggalnya dua orang wali yaitu
Maulana Muhammad Al Maghrobi dan Maulana Ahmad Jumadil Kubro serta masuknya dua
orang wali menjadi anggota Walisongo.
1. Walisongo Periode Pertama
Pada waktu Sultan Muhammad 1 memerintah
kerajaan Turki, beliau menanyakan perkembangan agama Islam kepada para pedagang
dari Gujarat. Dari mereka Sultan mendapat kabar berita bahwa di Pulau Jawa ada
dua kerajaan Hindu yaitu Majapahit dan Pajajaran. Di antara rakyatnya ada yang
beragama Islam tapi hanya terbatas pada keluarga pedagang Gujarat yang kawin
dengan para penduduk pribumi yaitu di kota-kota pelabuhan.
Sang Sultan kemudian mengirim surat
kepada pembesar Islam di Afrika Utara dan Timur Tengah. Isinya meminta para
ulama yang mempunyai karomah untuk dikirim ke pulau Jawa. Maka terkumpullah
sembilan ulama berilmu tinggi serta memiliki karomah.
Pada tahun 808 Hijrah atau 1404 Masehi
para ulama itu berangkat ke Pulau Jawa. Mereka adalah:
Maulana Malik Ibrahim, berasal dari
Turki ahli mengatur negara. Berdakwah di Jawa bagian timur. Wafat di Gresik
pada tahun 1419 M. Makamnya terletak satu kilometer dari sebelah utara pabrik
Semen Gresik.
Maulana Ishak berasal dari Samarqand
(dekat Bukhara-Rusia Selatan). Beliau ahli pengobatan. Setelah tugasnya di Jawa
selesai Maulana Ishak pindah ke Pasai dan wafat di sana.
Maulana Ahmad Jumadil Kubra, berasal
dari Mesir. Beliau berdakwah keliling. Makamnya di Troloyo Trowulan, Mojokerto
Jawa Timur.
Maulana Muhammad Al Maghrobi, berasal
dari Maghrib (Maroko), beliau berdakwah keliling. Wafat tahun 1465 M. Makamnya
di Jatinom Klaten, Jawa Tengah.
Maulana Malik Isroil berasal dari
Turki, ahli mengatur negara. Wafat tahun 1435 M. Makamnya di Gunung Santri.
Maulana Muhammad Ali Akbar, berasal
dari Persia (Iran). Ahli pengobatan. Wafat 1435 M. Makamnya di Gunung Santri.
Maulana Hasanuddin berasal dari
Palestina. Berdakwah keliling. Wafat pada tahun 1462 M. Makamnya disamping
masjid Banten Lama.
Maulana Alayuddin berasal dari
Palestina. Berdakwah keliling. Wafat pada tahun 1462 M. Makamnya disamping
masjid Banten Lama.
Syekh Subakir, berasal dari Persia,
ahli menumbali (metode rukyah) tanah angker yang dihuni jin-jin jahat tukang
menyesatkan manusia. Setelah para Jin tadi menyingkir dan lalu tanah yang telah
netral dijadikan pesantren. Setelah banyak tempat yang ditumbali (dengan Rajah
Asma Suci) maka Syekh Subakir kembali ke Persia pada tahun 1462 M dan wafat di
sana. Salah seorang pengikut atau sahabat Syekh Subakir tersebut ada di sebelah
utara Pemandian Blitar, Jawa Timur. Disana ada peninggalan Syekh Subakir berupa
sajadah yang terbuat dari batu kuno.
2. Walisongo Periode Kedua
Pada periode kedua ini masuklah tiga
orang wali menggantikan tiga wali yang wafat. Ketiganya adalah:
Raden Ahmad Ali Rahmatullah, datang ke
Jawa pada tahun 1421 M menggantikan Malik Ibrahim yang wafat pada tahun 1419 M.
Raden Ahmad berasal dari Cempa, Muangthai Selatan (Thailand Selatan).
Sayyid Ja’far Shodiq berasal dari
Palestina, datang di Jawa tahun 1436 menggantikan Malik Isro’il yang wafat pada
tahun 1435 M. Beliau tinggal di Kudus sehingga dikenal dengan Sunan Kudus.
Syarif Hidayatullah, berasal dari
Palestina. Datang di Jawa pada tahun 1436 M. Menggantikan Maulana Ali Akbar
yang wafat tahun 1435 M. Sidang walisongo yang kedua ini diadakan di Ampel
Surabaya.
Para wali kemudian membagi tugas. Sunan
Ampel, Maulana Ishaq dan Maulana Jumadil Kubro bertugas di Jawa Timur. Sunan
Kudus, Syekh Subakir dan Maulana Al-Maghrobi bertugas di Jawa Tengah. Syarif
Hidayatullah, Maulana Hasanuddin dan Maulana Aliyuddin di Jawa Barat. Dengan
adanya pembagian tugas ini maka masing-masing wali telah mempunyai wilayah
dakwah sendiri-sendiri, mereka bertugas sesuai keahlian masing-masing.
3. Walisongo Periode Ketiga
Pada tahun 1463 M. Masuklah empat wali
menjadi anggota Walisongo yaitu:
Raden Paku atau Syekh Maulana Ainul
Yaqin kelahiran Blambangan Jawa Timur. Putra dari Syekh Maulana Ishak dengan
putri Kerajaan Blambangan bernama Dewi Sekardadu atau Dewi Kasiyan. Raden Paku
ini menggantikan kedudukan ayahnya yang telah pindah ke negeri Pasai. Karena
Raden Paku tinggal di Giri maka beliau lebih terkenal dengan sebutan Sunan
Giri. Makamnya terletak di Gresik Jawa Timur.
Raden Said, atau Sunan Kalijaga, kelahiran
Tuban Jawa Timur. Beliau adalah putra Adipati Wilatikta yang berkedudukan di
Tuban. Sunan Kalijaga menggantikan Syekh Subakir yang kembali ke Persia.
Raden Makdum Ibrahim, atau Sunan
Bonang, lahir di Ampel Surabaya. Beliau adalah putra Sunan Ampel, Sunan Bonang
menggantikan kedudukan Maulana Hasanuddin yang wafat pada tahun 1462. Sidang
Walisongo yang ketiga ini juga berlangsung di Ampel Surabaya.
4. Walisongo Periode Keempat
Pada tahun 1466 diangkat dua wali
menggantikan dua yang telah wafat yaitu Maulana Ahmad Jumadil Kubro dan Maulana
Muhammad Maghrobi. Dua wali yang menggantikannya ialah:
Raden atau Raden Fattah (Raden Patah)
Raden Patah adalah murid Sunan Ampel,
beliau adalah putra Raja Brawijaya Majapahit. Beliau diangkat sebagai Adipati
Bintoro pada tahun 1462 M. Kemudian membangun Masjid Demak pada tahun 1465 dan
dinobatkan sebagai Raja atau Sultan Demak pada tahun 1468.
Fathullah Khan, putra Sunan Gunungjati,
beliau dipilih sebagai anggota Walisongo menggantikan ayahnya yang telah
berusia lanjut.
5. Walisongo Periode Kelima
Dapat disimpulkan bahwa dalam periode
ini masuk Sunan Muria atau Raden Umar Said-putra Sunan Kalijaga menggantikan
wali yang wafat.
Konon Syekh Siti Jenar atau Syekh Lemah
Abang itu adalah salah satu anggota Walisongo, namun karena Siti Jenar di
kemudian hari mengajarkan ajaran yang menimbulkan keresahan umat dan
mengabaikan syariat agama maka Siti Jenar dihukum mati. Selanjutnya kedudukan
Siti Jenar digantikan oleh Sunan Bayat – bekas Adipati Semarang (Ki
Pandanarang) yang telah menjadi murid Sunan Kalijaga.
Selanjutnya, kisah, legenda atau
riwayat masing-masing wali yang dikenal masyarakat secara umum akan disajikan
pada halaman terpisah. Adapun Wali yang dikenal masyarakat secara luas sebagai
WALISONGO adalah:
Silahkan Kunjungi Link di bawah ini :
Silahkan Kunjungi Link di bawah ini :
- Syekh Maulana Malik Ibrahim
- Sunan Ampel
- Sunan Bonang
- Sunan Giri
- Sunan Drajad
- Sunan Muria
- Sunan Kudus
- Sunan Kalijaga
- Sunan Gunungjati
Para peziarah Walisongo, biasanya
mendatangi makam sembilan wali tersebut. Jika ziarah itu ingin lebih lengkap
maka pemimpin ziarah (yang mengerti sejarah Walisongo) akan menziarahi pula
Walisongo periode pertama hingga periode keempat, termasuk guru-guru atau orang
tua dari para wali periode kelima. Misalnya, seseorang dari Surabaya yang telah
berziarah ke makam Sunan Drajad, ia pasti akan menyempatkan diri berziarah ke
makam Syekh Maulana Malik Ibrahim Asmarakandi di Gresikharjo, beliau adalah
kakek Sunan Drajad dan ayah dari Raden Rahmat Sunan Ampel.
Itulah sejarah singkat Walisongo,
semoga dapat menambah pengetahuan anda semua. Amin!
Ringkasan Silsilah dari Rasulullah sampai
Walisongo
RASULULLAH MUHAMMAD SAW
|
IMAM ‘ALI AL-MURTADHA BIN ABU THALIB
|
IMAM HUSEIN AS-SAYYID BIN IMAM ‘ALI
AL-MURTADHA BIN ABU THALIB
|
IMAM ‘ALI ZAINAL ABIDIN bin IMAM HUSEIN
AS-SAYYID
|
IMAM MUHAMMAD AL BAQIR bin IMAM ‘ALI
ZAINAL ABIDIN
|
IMAM JA’FAR ASH-SHADIQ bin IMAM
MUHAMMAD AL BAQIR
|
‘ALI AR-URAIDHI bin IMAM JA’FAR
ASH-SHADIQ (Leluhur Jamaludin Husein Al-Akbar)
|
JAMALUDIN HUSEIN AL-AKBAR (LELUHUR WALI
SONGO)
|
WALISONGO
Obat Hati Gelisah
Pada
suatu ketika datanglah seseorang kepada sahabat Rasulullah yang bernama
Ibnu Mas’ud r.a. meminta nasehat, katanya: ” Wahai Ibnu Mas’ud, berilah
nasehat yang dapat kujadikan obat bagi jiwaku yang sedang gelisah.
Dalam beberapa hari ini, aku merasa tidak tenteram, jiwaku gelisah dan
fikiranku kusut, makan tak enak, tidurpun tak nyenyak.”
Maka
Ibnu Mas’ud menasehatinya, katanya:” Kalau penyakit itu yang menimpamu,
maka bawalah hatimu mengunjungi tiga tempat, yaitu ketempat orang
membaca Al Quran, engkau baca Al Quran atau engkau dengar baik-baik
orang yang membacanya; atau engkau pergi ke pengajian yang mengingatkan
hati kepada Allah; atau engkau cari waktu dan tempat yang sunyi, disana
engkau berkhalwat menyembah Allah, umpama di waktu tengah malam buta, di
saat orang sedang tidur nyenyak, engkau bangun mengerjakan shalat
malam, meminta dan memohon kepada Allah ketenangan jiwa, ketentraman
fikiran dan kemurnian hati. Seandainya jiwamu belum juga terobati dengan
cara ini, engkau minta kepada Allah, agar diberi-Nya hati yang lain,
sebab hati yang kamu pakai itu, bukan lagi hatimu.”
Setelah
orang itu kembali kerumahnya, diamalkannyalah nasihat Ibnu Mas’ud r.a.
itu. Dia pergi mengambil wudhu kemudian diambilnya Al Quran, terus dia
baca dengan hati yang khusyu. Selesai membaca Al Quran, berubahlah
kembali jiwanya, menjadi jiwa yang aman dan tenteram, fikirannya tenang,
kegelisahannya hilang sama sekali.
Tentang
keutamaan dan kelebihan membaca Al Quran, Rasulullah telah menyatakan
dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim, yang
maksdunya demikian:” Ada dua golongan manusia yang sungguh-sungguh orang
dengki kepadanya, yaituorang yang diberi oleh Allah Kitab Suci Al Quran
ini, dibacanya siang dan malam; dan orang yang dianugerahi Allah
kekayaan harta, siang dan malam kekayaan itu digunakannya untuk segala
sesuatu yang diridhai Allah.”
Di
dalam hadits yang lain, yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim pula,
Rasulullah menyatakan tentang kelebihan martabat dan keutamaan orang
membaca Al Quran, demikian maksudnya:” Perumpamaan orang Mu’min yang
membaca Al Quran, adalah seperti bunga utrujjah, baunya harum dan
rasanya lezat; orang Mu’min yang tak suka membaca Al Quran, adalah
seperti buah korma, baunya tidak begitu harum, tetapi manis rasanya;
orang munafiq yang membaca Al Quran ibarat sekuntum bunga, berbau harum,
tetapi pahit rasanya; dan orang munafiq yang tidak membaca Al Quran,
tak ubahnya seperti buah hanzalah, tidak berbau dan rasanya pahit
sekali.”
Dalam
sebuah hadits, Rasulullah juga menerangkan bagaimana besarnya rahmat
Allah terhadap orang-orang yang membaca Al Quran di rumah-rumah
peribadatan (mesjid, surau, mushalla dan lain-lain). Hal ini dikuatkan
oleh sebuah hadits yang masyur lagi shahih yang berbunyi sebagai
berikut:” Kepada kaum yang suka berjamaah di rumah-rumah peribadatan,
membaca Al Quran secara bergiliran dan ajar megajarkannya terhadap
sesamanya, akan turunlah kepadanya ketenangan dan ketenteraman, akan
berlimpah kepadanya rahmat dan mereka akan dijaga oleh malaikat, juga
Allah akan mengingat mereka” (diriwayatkan oleh Muslim dan Abu
Hurairah).
Dengan
hadits di atas nyatalah, bahwa membaca Al Quran, baik mengetahui
artinya ataupun tidak, adalah termasuk ibadah, amal shaleh dan memberi
rahmat serta manfaat bagi yang melakukannya; memberi cahaya ke dalam
hati yang membacanya sehingga terang benderang, juga memberi cahaya
kepada keluarga rumah tangga tempat Al Quran itu dibaca.
Di
dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Baihaqi dari Anas r.a.
Rasulullah bersabda : “Hendaklah kamu beri nur (cahaya) rumah tanggamu
dengan sembahyang dan dengan membaca Al Quran.”
Di
dalam hadits yang lain lagi, Rasulullah menyatakan tentang memberi
cahaya rumah tangga dengan membaca Al Quran itu. Dalam hadits yang
diriwayatkan oleh Daru Quthi dari Anas r.a. Rasulullah memerintahkan :
“Perbanyaklah membaca Al Quran di rumahmu, sesungguhnya di dalam rumah
yang tak ada orang membaca Al Quran, akan sedikit sekali dijumapi
kebaikan di rumah itu, dan akan banyak kejahatan, serta penghuninya
selalu merasa sempit dan susah.”Mengenai pahala membaca Al Quran, Ali bin Abi Thalib mengatakan bahwa, tiap-tiap orang yang membaca Al Quran dalam sembahyang, akan mendapat pahala lima puluh kebajikan untuk tiap-tiap huruf yang diucapkannya; membaca Al Quran di luar sembahyang dengan berwudhu, pahalanya dua puluh lima kebajikan bagi tiap-tiap huruf yang diucapkannya; dan membaca Al Quran di luar sembahyang dengan tidak berwudhu, pahalanya sepuluh kali kebajikan bagi tiap-tiap huruf yang diucapkannya.
Minggu, 11 Agustus 2013
PERCAYA DIRI Trik Speed
meningkatkan rasa percaya diri anda dengan cepat dalam hitungan detik :
Tersenyum merupakan tips 1 detik jika anda merasa gugup dan tidak percaya diri. Anda tidak hanya tersenyum jika anda merasa senang dan percaya diri, sebaliknya anda bisa tersenyum untuk membuat diri anda merasa lebih baik. Tersenyum berhubungan erat dengan perasaan positif sehingga hampir tidak mungkin anda merasa tidak enak ketika anda tersenyum.
Tersenyum lebih dari sekedar menunjukkan ekspresi pada wajah anda. Tersenyum melepaskan hormon endorphin yang membuat anda merasa lebih baik, meningkatkan sirkulasi darah di wajah anda, membuat anda merasa nyaman dengan diri anda sendiri dan tentunya dapat meningkatkan rasa percaya diri anda. Anda juga akan tampak lebih percaya diri di hadapan orang lain ketika anda tersenyum.
2. Tatap Mata Lawan Bicara Anda
Sama halnya dengan tersenyum, tataplah mata semua orang di dalam ruangan. Berikan senyum anda dan dapat dipastikan mereka akan membalas senyuman anda; dan senyum yang diberikan orang lain dapat meningkatkan rasa percaya diri anda dengan cepat. Sama halnya dengan tersenyum, kontak mata menunjukkan bahwa anda percaya diri. Menatap sepatu anda atau meja mendorong perasaan anda menjadi ragu-ragu dan malu. Tips ini sangat berguna untuk situasi kerja; buatlah kontak mata dengan orang yang mewawancarai anda, atau orang-orang yang menghadiri presentasi anda.
“Kontak mata membantu anda untuk menghilangkan rasa takut jika anda sedang berbicara di depan umum dan semakin mendekatkan anda dengan lawan bicara anda. Stress merupakan perasaan yang datang dari sesuatu yang asing dan tidak dapat dikendalikan. Kontak mata memberikan pembicara gambaran dari kenyataan yang tidak lain adalah lawan bicara itu sendiri. Kontak mata juga membantu menarik minat lawan bicara anda.” (Confident Eye Contact, Unlimited Confidence)
3. Ubahlah Suara Dalam Diri Anda
Kebanyakan dari kita memiliki suara dalam diri yang mengatakan bahwa kita bodoh, tidak cukup mampu, terlalu gendut, kurus, berisik, pendiam, dll. Kemampuan merubah suara di dalam diri anda merupakan kunci untuk memperoleh kepercayaan diri dari dalam. Buat suara dalam diri anda menjadi teman pendukung yang paling mengenal anda dan mengetahui bakat anda, serta menginginkan anda untuk mencapai yang terbaik.
4. Lupakan Standar Yang Ditetapkan Orang Lain
Terlepas dari situasi yang membuat anda mengalami krisis percaya diri, anda bisa membantu diri anda sendiri dengan berpegang pada standar yang anda miliki. Orang lain memiliki nilai yang berbeda dengan anda, dan sekeras apa pun anda mencoba, anda tidak pernah bisa memuaskan semua orang setiap saat. Jangan khawatir jika orang-orang menyebut anda gendut, kurus, pemalas, membosankan, pelit, konyol, dll.. Bertahanlah pada standar yang anda miliki, bukan pada standar yang dimiliki orang lain. Ingatlah nilai-nilai dan standar-standar yang dimiliki umumnya berbeda dalam masyarakat; anda tidak harus menerima nilai dan standar tersebut hanya karena orang-orang di sekitar anda menerimanya.
5. Tampillah Serapih Mungkin
Meskipun anda hanya memiliki sedikit waktu, pergilah ke kamar mandi untuk memastikan anda tampil rapih. Sisirlah rambut anda, cucilah muka anda, perbaiki riasan wajah anda, luruskan kerah anda, pastikan tidak ada sisa makanan pada gigi anda. Semua hal ini dapat membuat perbedaan antara rasa percaya diri terhadap penampilan anda dan rasa takut anda terhadap penampilan anda.
”Sempurnakan penampilan fisik anda; sudah merupakan fakta bahwa penampilan seseorang memainkan peranan penting dalam membangun rasa percaya diri. Meskipun kita tahu apa yang kita miliki dalam diri kitalah yang penting, penampilan fisik anda menentukan impresi orang terhadap diri anda.” (Building Blocks to Self-Confidence, Complete Wellbeing)
6. Berdoalah Atau Bermeditasi Sejenak
Jika anda percaya pada Yang Maha Kuasa, mengucapkan doa bisa meningkatkan rasa percaya diri anda (anda juga bisa melakukan meditasi selain berdoa). Langkah ini membantu anda untuk mundur sesaat dari situasi yang serba cepat dan mencari bantuan dari Yang Maha Kuasa. Berikut adalah sebuah contoh doa, namun anda bisa menulis hal serupa yang sesuai dengan agama atau kepercayaan anda:
“Ya Tuhan, terima kasih karena Kau telah mencintai dan menerimaku apa adanya.. bantulah aku untuk melakukan hal yang sama.. dan bantulah aku untuk tumbuh menjadi sesuai dengan kehendakMu sehingga rasa percaya diriku akan bertambah; semuanya demi keagungan namaMu dan bukan namaku. Terima kasih karena Engkau telah mendengarkan dan menjawab doaku. Amin.” (Daily Encounter, Strengthen Your Self-Confidence, Acts International)
7. Reka Ulang
Jika sesuatu terjadi diluar dugaan anda, hal ini cukup mudah menggoyahkan rasa percaya diri anda. Mungkin anda menumpahkan minuman anda, terlambat hadir di sebuah pertemuan penting karena macet, atau seseorang yang ingin anda ajak bicara memberikan tanggapan dingin. Cobalah untuk “mereka ulang” situasi tersebut dan tempatkan pada situasi yang lebih positif. Seringkali suatu kejadian menjadi negatif karena persepsi kita sendiri.
8. Tentukan Langkah Anda Selanjutnya
Jika anda tidak yakin dengan apa yang harus anda lakukan, temukan satu langkah sederhana yang bisa membantu anda untuk terus maju. Hal ini mungkin saja bisa dilakukan dengan melakukan kontak mata pada sebuah pesta, memperkenalkan diri anda pada orang asing, memecahkan kebekuan dalam sebuah rapat, atau menanyakan orang yang mewawancarai anda untuk menunjukkan pengetahuan anda terhadap industri dan perusahaan mereka.
Mulailah bertindak meskipun anda tidak memiliki gambaran yang jelas mengenai apa yang seharusnya anda lakukan. Bergeraklah menuju sasaran anda. Koreksi diri anda di lain kesempatan.
9. Bicaralah Perlahan
Sebuah tips sederhana agar anda terlihat atau menjadi lebih percaya diri adalah dengan bicara perlahan. Jika anda bicara terlalu cepat, anda akan merasa tidak enak karena anda sadar anda bicara terlalu cepat. Bicara perlahan memberi anda kesempatan untuk memikirkan apa yang anda akan katakan selanjutnya. Jika anda sedang berbicara atau melakukan presentasi, berhentilah sesaat pada akhir sebuah frase atau kalimat untuk membantu orang lain mencerna apa yang anda katakan.
Berbicara perlahan menunjukkan kepercayaan diri seseorang. Seseorang yang merasa tidak layak didengarkan akan berbicara dengan cepat, karena ia tidak mau membuat orang lain menunggu hal-hal yang tidak layak didengarkan.
10. Ikut Ambil Bagian
Pernahkah anda duduk seharian di dalam kelas atau di sebuah rapat tanpa mengucapkan satu patah kata pun? Pernahkah anda pergi bersama teman-teman anda di malam hari dimana teman-teman anda berbincang dengan gembira sementara anda hanya duduk dan menatap minuman anda? Kemungkinan yang terjadi adalah anda merasa tidak terlalu percaya diri pada saat itu – dan mungkin saja anda akan merasa lebih tidak enak sesudah malam tersebut. Apapun situasi anda, berusahalah untuk ikut ambil bagian. Meskipun anda merasa tidak banyak yang bisa anda katakan, pikiran dan perspektif anda sangat berharga bagi orang-orang di sekitar anda.
Dengan mencoba untuk berbicara setidaknya satu kali dalam setiap diskusi kelompok, anda akan menjadi pembicara yang lebih baik, lebih percaya diri mengutarakan pikiran anda, dan dikenal sebagai seorang pemimpin oleh rekan-rekan anda.
Rabu, 31 Juli 2013
KECINTAAN UMAT KEPADA BAGINDA NABI MUHAMMAD SAW AHLAK TELADAN YANG BAIK
KECINTAAN
UMAT KEPADA
BAGINDA
NABI
MUHAMMAD SAW
AHLAK
TELADAN YANG BAIK
- Setiap Rasulullah s.a.w. berjabat tangan dengan seseorang, maka Beliau tidak akan melepaskan genggaman tangannya kecuali orang yang berjabat tangan tersebut melepaskan genggaman tangannya terlebih dahulu.
- Pada suatu waktu, ada seorang hamba sahaya perempuan yang datang menemui Rasulullah s.a.w., kemudian ia memegang tangan Beliau dan mengajak Beliau pergi untuk suatu keperluan peribadinya. Beliau menurutkan kemauhan yang diinginkan hamba sahaya perempuan tersebut dan Beliau tidak akan meninggalkannya sampai ia mendapatkan apa yang diinginkan.
- Setiap ada seseorang yang mengajak bicara bengan Rasulullah s.a.w., Beliau tidak akan memalingkan mukanya dan berlalu pergi kecuali orang tersebut yang memulakan pergi terlebih dahulu.
- Rasulullah s.a.w. tidak pernah memotong pembicaraan seseorang, kecuali jika ia telah melanggar batas. Pada kebiasaannya, Beliau akan memotong pembicaraan mereka dengan cara memlarang mereka atau dengan berdiri.
- Setiap baginda Rasulullah s.a.w. bertemu dengan salah satu sahabat, maka Beliau akan memulakan untuk mengajak berjabat tangan, kemudian memegangnya dengan erat dan penuh persaudaraan.
- Rasulullah s.a.w. selalu memulakan mengucapkan salam kepada setiap orang yang ditemukan.
- Rasulullah s.a.w. tidak pernah berkata kepada seseorang tentang perihal yang terdapat pada dirinya yang tidak Beliau sukakan.
- Jika Rasulullah s.a.w. tidak melihat salah satu sahabatnya selama tiga hari, maka Beliau akan menanyakannya
9. 1-Malu.
2-Sabar.
3-Pemurah.
4-Sederhana.
5-Memaafkan.
6-Ringan tangan.
7-Berbaik sangka.
8-Adil terhadap diri sendiri.
9-Mengutamakan orang lain.
10 -Bercakap hanya perkara baik.
10. Memuliakan tamu dengan sebaik-baiknya, Mempererat hubungan
kekeluargaan dengan penuh keikhlasan dan selalu menyambungkan tali silaturahim
yang BAIK, Berucap/berkata yang baik atau diam. “Barangsiapa banyak diam maka
dia akan selamat.” (HR. Ahmad)
11. Adil kepada diri = Memberi peluang kepada diri,
12. Senyuman, salaman, menebar salam
trik
1.
Keikhlasan hadir bila
Anda takut akan popularitas.
2. Ikhlas ada saat Anda mengakui bahwa diri Anda punya banyak
kekurangan
3. Keikhlasan hadir ketika Anda lebih cenderung untuk
menyembunyikan amal kebajikan
4. Ikhlas ada saat Anda tak masalah ditempatkan sebagai pemimpin
atau prajurit
5. Keikhalasan ada ketika Anda mengutamakan keridhaan Allah SWT
daripada keridhaan manusia
6. Ikhlas ada saat Anda cinta dan marah karena Allah
7. Keikhlasan hadir saat Anda sabar terhadap panjangnya jalan
8. Ikhlas ada saat Anda merasa gembira jika kawan Anda memiliki
kelebihan
KEBIASAAN-KEBIASAAN NABI SAW SEKITAR
SHALAT
- Selalu shalat sunnah fajar
- Meringankan shalat sunnah fajar
- Membaca surat Al-Ikhlas dan Al-Kafirun dalam shalat fajar (ayat lain yang dibaca Nabi dalam shalat sunnah fajar)
- Berbaring sejenak setelah shalat sunnah fajar
- Mengerjakan shalat sunnah di rumah
- Selalu shalat sunnah empat rakaat sebelum dhuhur
- Mengganti dengan empat rakaat setelah duhur jika tidak sempat shalat sebelumnya
- Shalat sunnah dua atau empat rakaat sebelum ashar
- Shalat sunnah dua rakaat sesudah maghrib
- Shalat sunnah setelah Isya'
- Mengakhirkan shalat Isya'
- Memanjangkan rakaat pertama dan memendekkan rakaat kedua
- Selalu shalat malam (waktu shalat malam Rasulullah saw)
- Menggosok gigi apabila bangun malam
- Membuka shalat malam dengan 2 rakat ringan
- Shalat malam sebelas rakaat (format shalat malam Nabi sebelas rakaat)
- Memanjangkan shalat malamnya
- Membaca surat Al-A'la, Al-Kafirun dan Al-Ikhlas dalam shalat witir
- Mengganti shalat malam di siang hari jika berhalangan
- Shalat dhuha empat rakaat
- Tetap duduk hingga matahari bersinar setelah shalat subuh
- Meluruskan shaf sebelum mulai shlaat jama'ah
- Mengangkat kedua tangan saat takbiratul ihram, akan ruku' dan bangun dari ruku'
- Meletakkan tangan kanan di atas tangan kiri
- Mengarahkan pandangan ke tempat sujud
- Merenggangkan kedua tangan ketika sujud hingga tampak ketiaknya yang putih
- Memberi isyarat dengan jari telunjuk ketika tasyahhud dan mengarahkan pandangan ke arah jari telunjuk
- Meringankan tasyahhud pertama
- Meringankan shalat jika berjama'ah
- Menghadap ke arah kanan makmum selesai shalat jama'ah
- Bersegera ke masjid begitu masuk waktu shalat
- Selalu memperbarui wudhu setiap kali akan shalat
- Tidak menshalatkan jenazah yang masih berhutang
- Menancapkan tombak sebagai pembatas jika shlaat di tanah lapang
- Mengajari shalat kepada orang yang baru masuk Islam
- Membaca surat As-Sajdah dan Al-Insan dalam shalat subuh di hari Jum'at
- Memotong kuku dan kumis setiap hari Jum'at
- Mandi pada hari Jum'at
- Memakai pakaian terbaik untuk shalat jum'at
- Memendekkan khutbah Jum'at dan memanjangkan shalat
- Serius dalam khutbahnya dan tidak bergurau
- Duduk di antara dua khutbah Jum'at
- Membaca surat Al-A'la dan Al-Ghasyiyah dalam shalat Jum'at
- Shalat sunnah setelah jum'at
- Tidak langsung shalat sunnah setelah Jum'at
- Mandi sebelum berangkat shalat Id
- Memakai pakaian teraik ketika shalat Id
- Makan terlebih dahulu sebelum berangkat shalat Idul Fitri
- Baru makan sepulang dari melaksanakan shalat Idul Adha
- Shalat Id di tanah lapang
- Mengajak semua keluarganya ke tempat shalat Id
- Memperlambat pelaksanaan shalat Idul Fitri dan mempercepat pelaksanaan shalat Idul Adha
- Langsung shalat Id tanpa Adzan dan Iqomah
- Dua kali khutbah dengan diselingi duduk
- Pergi dan pulang melalui jalan yang berbeda
- Berjalan kaki menuju tempat shalat Id
- Membaca surat Qaaf dan Al-Qamar dalam shalat Id
- Menyembelih hewan kurban di tempat pelaksanaan shalat Id
KEBIASAAN-KEBIASAAN NABI SAW DALAM MASALAH PUASA
- Puasa dan berbuka secara seimbang
- Berbuka puasa sebelum shalat maghrib
- Berbuka dengan korma
- Tetap puasa meskipun bangun dalam keadaan junub
- Berpuasa jika tidak mendapatkan makanan di pagi hari
- Membatalkan puasa sunnah jika memang ingin makan
- Banyak puasa di bulan sya'ban
- Puasa enam hari syawal
- Puasa hari Arafah
- Puasa Asyura atau sepuluh muharam
- Puasa hari senin dan kami
- Puasa tanggal 13, 14 dan 15 setiap bulan
- Mencium istri di siang hari
KEBIASAAN-KEBIASAAN NABI SAW DI BULAN RAMADHAN
- Memperbanyak sedekah
- Memperbanyak membaca Al-Qur'an
- Megnakhirkan waktu sahur
- Puasa wishal
- Memperbanyak shalat malam (menghidupkan malam ramadhan)
- I'tikaf
- Menghidupkan sepuluh malam terakhir dan membangunkan keluarganya
- Menyuruh para sahabat agar bersungguh-sungguh mencari lailatul qadar
KEBIASAAN-KEBIASAAN NABI SAW DALAM MAKAN DAN MINUM
- Tidak pernah mencela makanan
- Tidak makan sambil bersandar
- Makan dan minum dengan tangan kanan
- Makan dengan tiga jari
- Menjilati jari-jemari dan tempat makan selesai makan
- Mengambil nafas tiga kali ketika minum
- Minum dengan duduk dan berdiri
- Mulai makan dari pinggir tempat makan
- Berdo'a sebelum dan sesudah makan
- Tidak pernah kenyang dua hari berturut-turut
- Tidak pernah makan di depan meja makan
KEBIASAAN-KEBIASAAN NABI SAW DALAM TIDURNYA
- Tidur dalam keadaan suci
- Tidur di atas bahu sebelah kanan
- Meletakkan tangan di bawah pipi
- Meniup kedua tangan dan membaca do'a lalu mengusapkannya ke badan
- Tidak suka tidur sebelum Isya'
- Tidur pada awal malam dan bangun di sepertiga akhir
- Berwudlu dulu jika akan tidur dalam keadaan junub
- Berdo'a sebelum dan setelah bangun tidur
- Membaca do'a jika terjaga dari tidur
- Tidur matanya namun tidak tidur hatinya
- Menyilangkan kaki jika tidur di masjid
- Tidur hanya beralaskan tikar
- Tidak menyukai tidur tengkurap
KEBIASAAN-KEBIASAAN NABI SAW DALAM BEPERGIAN
- Berlindung kepada Allah dari beban perjalanan jika hendak bepergian
- Sengang bepergian pada hari kamis
- Senang pergi pada pagi hari
- Menyempatkan tidur dalam perjalanan di malam hari
- Melindungi diri atau menjauh jika buang haajt
- Berada di barisan belakang saat bepergian
- Bertakbir tiga kali ketika telah berada di atas kendaraan
- Bertakbir saat jalanan naik dan bertasbih saat jalanan menurun
- Berdo'a jika tiba waktu malam
- Berdo'a jika melihat fajar dalam perjalanan
- Berdo'a ketika kembali dari bepergian
- Mendatangi masjid terlebih dahulu saat baru tiba dan shalat dua raka'at
- Mengundi istri-istrinya jika bepergian
- Shalat di atas kendaraan
- Menghadap ke arah kiblat terlebih dahulu jika shalat di atas kendaraan
- Mendo'akan orang yang ditinggal pergi
- Mendo'akan orang yang akan bepergian
- Memberi bagian tersendiri kepada orang yang diutus pergi
KEBIASAAN-KEBIASAAN NABI SAW DALAM DZIKIR DAN DO'ANYA
- Senang berdoa dengan do'a yang ringkas
- Membaca istighfar tiga kali dan berdzikir selepas shalat
- Membaca istighfar tujuh puluh kali hingga seratus kali setiap hari
- Membaca shalat dan salam atas dirinya jika masuk dan keluar dai masjid
- Membaca do'a di pagi dan sore hari
- Membaca do'a di akhir majlis
- Membaca do'a saat keluar rumah
- Berdo'a jika masuk dan keluar kamar kecil
- Berdoa jika memakai pakaian baru
- Berdo'a jika merasa sakit
- Berdo'a jika melihat bulna
- Memanjatkan do'a di saat sulit
- Berdo'a jiika takut pada suatu kaum adan saat bertemu musuh
- Berdo'a jika bertiup angin kencang
PERNIK-PERNIK KEBIASAAN NABI SAW
- Selalu mengingat Allah di setiap waktu
- Mengulangi perkataan hingga tiga kali dan bicara dengan suara yang jelas
- Selalu mendahulukan yang kanan
- Menutup mulut dan merendahkan suara apabial bersin
- Tidak menolak jika diberi minyak wangi
- Tidak pernah menolak hadiah
- Selalu memilih yang lebih mudah
- Bersujud syukur jika mendapat kabar gembira
- Bersujud tilawah jika membaca ayat sajdah
- Tidak datang ke rumah pada wkatu malam melainkan pada pagi dan sore hari
- Tidak suka berbincang-bincang setelah Isya'
- Tidak senang menyimpan harta dan selalu memberi jika ada yang meminta
- Mengulang salam hingga tiga kali
- Turut mengerjakan pekerjaan rumah
- Pergi ke masjid Quba setiap sabtu
- Sangat marah jika hukum Allah dilanggar namun tidak marah jika dirinya disakiti
- Berubah warna mukanya jika tidak menyukai sesuatu
- Memilih waktu yang tepat dalam menasehati
- Tidak bohong dalam bergurau
- Berdiri apabila melihat iringan jenazah
- Baru mengangkat pakaian jika telah dekat dengan tanah saat buang hajat
- Buang air kecil dengan jongkok
- Bermusyawarah jika membicarakan suatu masalah yang penting
- Menyuruh istrinya agar memakai kain jika ingin menggaulinya dalam keadaan haidh
Langganan:
Postingan (Atom)